Erik Ten Hag Tolak Latih FC Twente Demi Pesangon Leverkusen

0 0
Read Time:3 Minute, 2 Second

Kickthegongaround.comErik Ten Hag menolak tawaran FC Twente agar tetap mendapatkan kompensasi dari Bayer Leverkusen setelah pemecatannya.

Erik Ten Hag, pelatih Belanda berpengalaman, baru-baru ini membuat keputusan yang menjadi sorotan publik sepakbola, khususnya di Belanda. Setelah dipecat dari jabatan pelatih Bayer Leverkusen, Erik Ten Hag mendapat tawaran untuk kembali ke klub masa kecilnya, FC Twente. Namun, pelatih berusia 55 tahun ini memutuskan menolak kesempatan tersebut. Keputusan itu bukan semata karena waktu atau komitmen, melainkan terkait pesangon kontrak dari Leverkusen yang akan hilang jika ia menerima pekerjaan baru.


BACA JUGA : Benfica Berencana Tunjuk Jose Mourinho Jadi Pelatih Lagi

Latar Belakang Pemecatan Erik Ten Hag di Leverkusen

  • Erik Ten Hag diangkat sebagai pelatih Bayer Leverkusen pada Mei 2025, dengan kontrak sampai 2027.
  • Namun, performa tim tidak memuaskan di awal musim Bundesliga, dan dia dipecat hanya setelah memimpin sedikit pertandingan. Pemecatan ini mengejutkan karena waktunya sangat pendek dan ia mendapat pesangon dari klub.

Karena kontraknya dengan Leverkusen baru saja diputuskan secara sepihak, Ten Hag berhak atas kompensasi finansial dari klub Jerman tersebut. Kesepakatan ini menjadi faktor kunci dalam keputusan-keputusannya saat ini.


Tawaran dari FC Twente dan Penolakan

  • FC Twente, klub Belanda yang pernah menjadi klub masa kecil Ten Hag sebagai pemain dan juga pelatih di level akademi, dikabarkan mengajukan tawaran agar ia kembali sebagai pelatih kepala.
  • Namun Ten Hag memilih menolak tawaran tersebut, dengan pertimbangan bahwa jika ia menerima posisi di Twente sekarang, ia harus melepaskan atau kehilangan hak atas kompensasi dari Leverkusen.
  • Selain itu, laporan menyebut bahwa FC Twente saat ini belum resmi memasukkan Ten Hag dalam daftar kandidat pelatih mereka. Artinya, meskipun ada rumor, kemungkinan tawarannya memang belum sampai ke tahap finalisasi.


Alasan Finansial sebagai Alasan Utama

Keputusan Ten Hag lebih didasari pertimbangan keuangan daripada loyalitas atau emosional ke FC Twente.

  • Pesangon dari Leverkusen cukup besar dan sudah dijamin dalam kontraknya. Jika ia mengambil pekerjaan baru sebelum persyaratan tertentu terpenuhi, ia mungkin harus melepaskan sebagian atau seluruh kompensasi.
  • Dengan berada dalam periode “di luar klub” (free agent), Ten Hag tetap bisa mempertahankan pesangon tersebut tanpa risiko kehilangan manfaat keuangan dari kontrak lama.


Dampak Keputusan Terhadap FC Twente

Keputusan ini tentu memberi konsekuensi bagi FC Twente:

  • Twente harus mencari alternatif lain untuk posisi pelatih kepala, karena Ten Hag menolak secara dini.
  • Rumor dan harapan pendukung Twente bahwa Ten Hag akan kembali secara emosional harus ditunda atau dibatalkan karena aspek praktis dan finansial.


Reaksi Publik dan Media

Beberapa pihak memahami keputusan Ten Hag sebagai tindakan profesional dan pragmatis. Meski banyak yang menghormati ikatan emosionalnya dengan FC Twente, tetap ada pengertian bahwa dalam sepakbola modern, kontrak dan uang juga memegang peranan besar.

Media sepakbola di Belanda dan internasional membahas penolakan ini sebagai contoh bahwa bahkan ikatan emosional yang kuat pun dapat dikalahkan oleh pertimbangan finansial yang konkret. Ada juga tokoh yang menyebut keputusan ini sebagai perlindungan terhadap hak pelatih yang sudah dijamin secara kontrak.


Apakah Ten Hag Mungkin Akan Melatih Twente di Masa Depan?

Walau sekarang menolak, ada beberapa pertimbangan yang membuka kemungkinan kerja sama di masa depan:

  • Ten Hag memiliki sejarah panjang dengan FC Twente sebagai pemain dan pernah terlibat di akademinya. Ikatan emosional itu nyata dan tidak bisa dihapus.
  • Jika syarat pesangon dari Leverkusen telah sepenuhnya jelas atau diselesaikan, Ten Hag mungkin akan lebih terbuka untuk tawaran baru, termasuk dari Twente.


Kesimpulan

Keputusan Erik Ten Hag untuk menolak tarjih FC Twente lebih bersandar pada pertimbangan finansial daripada sentimentalitas. Ia memilih mempertahankan kompensasi dari Leverkusen yang sudah dijamin, daripada mengambil pekerjaan baru yang bisa membuatnya kehilangan hak tersebut.

Keputusan ini menunjukkan bahwa dalam dunia sepakbola profesional, aspek kontrak dan hak finansial bisa sangat menentukan arah karier seseorang, terkadang lebih dari ikatan emosional maupun keinginan pribadi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Mungkin Anda Menyukai

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 104 105 106 107 108 109 suara piring jatuh di dapur bikin bu selastri kepencet spin di mahjong ways dan semenit kemudian wild berjejer tanpa alasan nggak ada yang nyuruh tapi mas tono mutusin main mahjong ways pakai tangan kiri dan 3 spin kemudian hp nya restart sendiri mahjong ways bukan solusi hidup tapi katanya bisa ngurangin pusing kalau spin nya dilakuin pas mesin cuci berputar setelah liat kucingnya ngupil dari jendela belakang pak jo mainin mahjong ways sambil ngaji batin hasilnya nggak bisa dijelaskan waktu orang lain meditasi mas yudha milih pencet mahjong ways dengan palu karet kecil dan katanya itulah bentuk fokus terbaik setelah lihat pola mahjong wins 5 di coretan dinding warung mas deden nyoba spin dan jp nya malah datang beneran pola ganjil genap di mahjong wins 5 dipraktekin pakai pasir kinetik sama anak paud pak udung dan hasilnya bikin wild tumpah bu retno ngerasa sandiwara hidupnya berubah semenjak ngikutin pola spin aneh di mahjong wins 5 yang dibisikkin penjual cilok pola mahjong wins 5 ternyata lebih nurut kalau hp dilepas ke lantai keramik pas subuh kata satpam rumah sakit deket sini pasang pola mahjong wins 5 tiap jam kelip lampu jalan kata mas aryo karena itu tanda alam yang pernah diwangsitkan kakeknya 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156