Kickthegongaround.com – Klub Big Six Premier League kini dipertanyakan relevansinya karena munculnya pesaing baru dan persaingan yang semakin ketat.
Dalam dua dekade terakhir, istilah Big Six merujuk pada enam klub elite Premier League, yaitu Manchester United, Manchester City, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur. Keenam klub ini dianggap sebagai penguasa sepak bola Inggris, baik dari segi prestasi, finansial, maupun popularitas global.
Namun, seiring berkembangnya kompetisi dan masuknya investor besar ke klub-klub lain, muncul pertanyaan penting: apakah istilah Big Six masih relevan di era modern Premier League?
Asal Usul Istilah Klub Big Six
Istilah Big Six mulai populer pada akhir 2000-an hingga awal 2010-an. Saat itu, keenam klub tersebut secara konsisten mendominasi posisi enam besar klasemen Premier League.
- Manchester United dengan sejarah panjang dan dominasi era Sir Alex Ferguson.
- Liverpool dengan tradisi Eropa yang kuat dan kebangkitan di era modern.
- Arsenal yang berjaya dengan “The Invincibles” musim 2003/04.
- Chelsea yang bangkit setelah era Roman Abramovich.
- Manchester City dengan suntikan dana besar dari Abu Dhabi sejak 2008.
- Tottenham Hotspur yang berkembang pesat sebagai kekuatan baru di London.
Dominasi mereka membuat media dan pengamat sepak bola menyebutnya sebagai “Big Six”.
BACA JUGA : El Clasico Terbaik yang Pernah Digelar
Performa Klub Big Six dalam Satu Dekade Terakhir
Manchester City
Dalam 10 tahun terakhir, City menjadi klub paling dominan di Inggris dengan banyak gelar Premier League, bahkan menambah kejayaan dengan menjuarai Liga Champions 2023.
Liverpool
Kebangkitan di bawah Jürgen Klopp menghasilkan gelar Liga Champions 2019 dan Premier League 2020, mengakhiri penantian panjang klub.
Manchester United
Meski mengalami penurunan pasca-Ferguson, United tetap menjadi salah satu klub dengan basis suporter terbesar di dunia.
Chelsea
Meraih dua gelar Liga Champions (2012 dan 2021), meski kini masih mencari konsistensi setelah perubahan kepemilikan.
Arsenal
Mengalami masa sulit, tetapi mulai bangkit dengan skuad muda yang kompetitif di bawah Mikel Arteta.
Tottenham Hotspur
Mencapai final Liga Champions 2019, meski belum mampu menambah koleksi trofi besar.
Munculnya Pesaing Baru
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul klub-klub yang siap menggoyang dominasi Big Six:
- Newcastle United – Setelah diakuisisi konsorsium Saudi, mereka bangkit dengan investasi besar.
- Leicester City – Sukses mengejutkan dunia dengan menjuarai Premier League 2016.
- Aston Villa – Mulai berkembang pesat di bawah manajemen baru dan dukungan finansial.
- Brighton & Hove Albion – Menjadi sorotan berkat strategi transfer cerdas dan gaya bermain modern.
Kehadiran klub-klub ini membuat persaingan semakin ketat, sehingga istilah Big Six mulai dipertanyakan.
Faktor yang Menentukan Relevansi Big Six
- Finansial
Klub Big Six masih mendominasi dari sisi pendapatan komersial, hak siar, dan sponsor global. Namun, pesaing baru juga mulai mendapatkan dukungan finansial yang signifikan. - Prestasi
Konsistensi meraih trofi menjadi faktor utama. Manchester City dan Liverpool berhasil mempertahankan dominasi, sementara United, Chelsea, dan Arsenal berjuang untuk stabilitas. - Popularitas Global
Klub Big Six memiliki basis fans internasional yang sangat besar. Hal ini menjadi aset penting yang sulit disaingi klub-klub lain dalam waktu singkat. - Kinerja Lapangan
Persaingan Premier League kini lebih merata. Klub di luar Big Six bisa menembus papan atas, bahkan menggeser posisi tradisional mereka.
Apakah Istilah Big Six Masih Relevan?
Jika dilihat dari sejarah, finansial, dan popularitas global, istilah Klub Big Six masih relevan. Keenam klub tersebut tetap memiliki daya tarik besar bagi penggemar sepak bola internasional.
Namun, dari sisi kompetisi di lapangan, dominasi mereka sudah tidak mutlak. Contoh nyata adalah keberhasilan Leicester City menjuarai liga, Newcastle United kembali ke Liga Champions, dan Aston Villa yang konsisten bersaing di papan atas.
Artinya, istilah Big Six mungkin masih berlaku secara historis dan komersial, tetapi secara kompetitif kini lebih tepat menyebutnya sebagai “Big Clubs” dengan persaingan terbuka.
Masa Depan Premier League
Ke depan, Premier League tampaknya akan semakin kompetitif dengan lebih banyak klub yang bisa bersaing memperebutkan posisi empat besar. Dukungan finansial, strategi transfer, dan kualitas manajer menjadi faktor kunci.
Bisa jadi, dalam satu dekade mendatang, peta persaingan berubah dan istilah Big Six akan digantikan dengan “Big Seven” atau bahkan “Big Eight”.
Kesimpulan
Klub Big Six – Manchester United, Manchester City, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur – masih relevan sebagai simbol kekuatan finansial, sejarah, dan popularitas global Premier League. Namun, dari segi kompetisi, dominasi mereka kini mulai digoyang oleh klub-klub baru dengan ambisi besar.
Istilah Big Six tetap ikonik, tetapi realitas Premier League modern menunjukkan bahwa sepak bola Inggris kini lebih terbuka, dinamis, dan penuh kejutan.