Juventus vs AC Milan: Duel Sengit di Pekan ke-6 Serie A

0 0
Read Time:4 Minute, 56 Second

Kickthegongaround.com – Pertandingan Juventus vs AC Milan di pekan ke-6 Serie A berlangsung panas dengan tensi tinggi dan pertarungan strategi dua raksasa Italia.

Pendahuluan

Laga klasik antara Juventus vs AC Milan di pekan ke-6 Serie A 2025/2026 kembali membuktikan mengapa duel dua raksasa Italia ini selalu ditunggu-tunggu para penggemar sepak bola dunia. Pertandingan yang digelar di Allianz Stadium, Turin, menampilkan intensitas tinggi, pertarungan taktik yang ketat, serta semangat rivalitas yang membara sejak menit pertama.

Pertemuan ini bukan hanya sekadar perebutan tiga poin, melainkan juga pertaruhan gengsi dua klub dengan sejarah panjang dan tradisi juara yang mendalam. Baik Juventus maupun AC Milan sama-sama ingin menunjukkan dominasi mereka di awal musim kompetisi.


Latar Belakang Pertandingan

Menjelang laga ini, kedua tim sama-sama berada dalam performa bagus. Juventus, di bawah asuhan Massimiliano Allegri, sedang berusaha membangun kembali kejayaan mereka setelah musim sebelumnya gagal bersaing hingga akhir perebutan gelar.

Sementara itu, AC Milan yang kini diasuh Stefano Pioli datang ke Turin dengan semangat tinggi usai serangkaian kemenangan meyakinkan di awal musim. Kedua tim hanya terpaut tipis di klasemen sementara Serie A, menjadikan laga ini krusial dalam menentukan arah kompetisi ke depan.

Atmosfer di stadion sangat luar biasa. Ribuan tifosi memadati Allianz Stadium dengan sorak-sorai khas Italia, menciptakan suasana klasik khas laga “Grande Partita” antara dua klub terbesar negeri Spaghetti ini.


BACA JUGA : Klub Big Six: Apakah Masih Relevan?

Babak Pertama: Juventus Unggul lewat Serangan Cepat

Peluit pertama dibunyikan, kedua tim langsung bermain terbuka. Juventus yang bermain di kandang tampil agresif dengan mengandalkan pressing tinggi. Duet lini depan yang diisi Dusan Vlahovic dan Federico Chiesa beberapa kali mengancam pertahanan Milan yang dikawal oleh Fikayo Tomori dan Theo Hernandez.

Gol pertama tercipta pada menit ke-23. Umpan terobosan dari Adrien Rabiot berhasil disambut oleh Vlahovic yang lolos dari perangkap offside. Dengan penyelesaian klinis, ia menaklukkan kiper AC Milan, Mike Maignan, dan membawa Juventus unggul 1-0.

Tertinggal satu gol membuat Milan meningkatkan intensitas permainan. Trio penyerang mereka — Rafael Leão, Christian Pulisic, dan Olivier Giroud — berusaha menembus pertahanan rapat Juventus yang dipimpin oleh Gleison Bremer dan Danilo. Namun, beberapa peluang emas Milan gagal dimanfaatkan dengan baik, termasuk sundulan Giroud yang membentur mistar gawang di menit ke-38.

Juventus menutup babak pertama dengan keunggulan tipis, namun atmosfer pertandingan kian memanas.


Babak Kedua: Milan Bangkit, Juventus Bertahan

Memasuki babak kedua, Stefano Pioli melakukan perubahan taktik dengan memasukkan Samuel Chukwueze untuk menambah kecepatan di sisi kanan. Pergantian ini langsung memberi dampak besar bagi permainan Milan.

Pada menit ke-57, AC Milan akhirnya menyamakan kedudukan. Berawal dari kombinasi apik antara Leão dan Theo Hernandez di sisi kiri, bola disodorkan ke Giroud yang kemudian memberikan umpan tarik kepada Pulisic. Mantan pemain Chelsea itu menyontek bola ke pojok kanan bawah, membuat skor menjadi 1-1.

Setelah gol penyama, tempo permainan meningkat drastis. Juventus mencoba kembali mengambil kendali, sementara AC Milan memanfaatkan kecepatan sayap mereka untuk melancarkan serangan balik berbahaya.

Allegri menurunkan Moise Kean untuk menggantikan Chiesa demi menambah tenaga baru di lini depan. Juventus sempat memiliki peluang emas di menit ke-75 lewat tendangan bebas Filip Kostić, namun Maignan tampil gemilang dengan penyelamatan spektakuler.

Di sisi lain, Milan juga hampir berbalik unggul melalui tembakan jarak jauh Leão di menit ke-82, tetapi kiper Juventus, Wojciech Szczęsny, menunjukkan refleks luar biasa untuk menepis bola.


Drama di Menit Akhir

Menjelang akhir pertandingan, tensi meningkat. Beberapa pelanggaran keras terjadi di lini tengah, membuat wasit harus beberapa kali menghentikan pertandingan untuk menenangkan pemain.

Pada menit ke-89, Juventus hampir mencetak gol kemenangan setelah Rabiot berhasil menyambut umpan silang McKennie, tetapi sundulannya melambung tipis di atas mistar gawang.

Pertandingan pun berakhir dengan skor 1-1, hasil yang dianggap adil bagi kedua tim mengingat keduanya tampil dengan intensitas tinggi dan strategi matang.


Analisis Taktik

Juventus

Allegri mengandalkan formasi 3-5-2, fokus pada kekuatan lini tengah dan kecepatan serangan balik. Rabiot dan Locatelli berperan besar dalam mengatur tempo permainan, sementara Chiesa dan Vlahovic menjadi tumpuan utama dalam menciptakan peluang.

Juventus tampil solid di lini belakang, namun kehilangan kontrol di pertengahan babak kedua karena tekanan tinggi dari Milan. Disiplin pertahanan menjadi kunci utama mereka mengamankan satu poin di kandang.

AC Milan

Pioli menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan kombinasi serangan sayap cepat dan umpan vertikal ke depan. Pergantian Chukwueze menjadi faktor penting dalam kebangkitan Milan, memberikan variasi serangan yang lebih dinamis.

Lini tengah yang dikomandoi oleh Loftus-Cheek dan Reijnders mampu menekan permainan Juventus dan menciptakan peluang berbahaya di babak kedua. Milan menunjukkan karakter kuat dan kemampuan adaptasi taktik yang luar biasa.


Pemain Terbaik

Beberapa pemain tampil menonjol dalam pertandingan ini:

  • Dusan Vlahovic (Juventus): Menjadi pembeda di babak pertama dengan penyelesaian tajam dan kerja keras di lini depan.
  • Christian Pulisic (Milan): Menjadi motor serangan dan mencetak gol penyeimbang penting.
  • Wojciech Szczęsny: Menyelamatkan Juventus dari kekalahan dengan beberapa penyelamatan krusial.
  • Theo Hernandez: Enerjik di sisi kiri dan menjadi ancaman konstan bagi pertahanan lawan.


Dampak Hasil bagi Klasemen Serie A

Hasil imbang ini membuat Juventus dan AC Milan sama-sama menambah satu poin. Juventus tetap bertahan di posisi empat besar, sedangkan Milan berhasil menjaga posisi di papan atas, hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen.

Bagi kedua tim, hasil ini menjadi refleksi penting. Juventus menunjukkan ketahanan mental yang baik, sementara Milan membuktikan kemampuan mereka untuk bangkit dalam tekanan.

Dengan performa yang semakin solid, keduanya masih menjadi kandidat kuat dalam perburuan gelar Serie A musim ini.


Kesimpulan

Pertandingan Juventus vs AC Milan pekan ke-6 Serie A menghadirkan tontonan berkualitas tinggi. Gol dari Vlahovic dan Pulisic menjadi sorotan, namun kerja keras dan disiplin kedua tim menunjukkan kualitas sesungguhnya dari dua klub legendaris Italia ini.

Meski berakhir imbang 1-1, laga ini menyuguhkan segalanya — drama, emosi, strategi, dan aksi kelas dunia. Hasil ini memperlihatkan bahwa Juventus dan Milan masih menjadi kekuatan besar yang akan terus bersaing ketat hingga akhir musim.Bagi para penggemar sepak bola Italia, duel ini bukan hanya pertandingan biasa, melainkan simbol rivalitas klasik yang selalu menyalakan semangat Serie A.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Mungkin Anda Menyukai