Kickthegongaround.com – Sevilla FC dikenal sebagai klub penuh semangat di La Liga, dengan tradisi kompetitif dan prestasi gemilang yang membuatnya disegani di Spanyol dan Eropa.
Pendahuluan
Di antara klub-klub besar yang menghiasi kancah La Liga Spanyol, nama Sevilla FC selalu memiliki tempat istimewa. Meskipun bukan bagian dari “raksasa tradisional” seperti Real Madrid atau Barcelona, Sevilla dikenal sebagai klub dengan semangat juang tinggi, tradisi kompetitif kuat, dan konsistensi luar biasa.
Klub asal Andalusia ini sering menjadi simbol dari bagaimana kerja keras, strategi cerdas, dan budaya sepak bola yang kuat dapat membawa tim bersaing di level tertinggi. Tidak hanya berprestasi di kompetisi domestik, Sevilla FC juga dikenal sebagai “Raja Liga Europa” karena dominasinya di turnamen Eropa tersebut.
Namun, kiprah Sevilla FC di La Liga juga patut diapresiasi. Dengan sejarah panjang, identitas kuat, dan filosofi bermain yang agresif, Sevilla FC terus menjadi penantang tangguh bagi klub-klub elite Spanyol. Artikel ini akan mengulas secara lengkap sejarah, gaya bermain, serta tradisi kompetitif Sevilla di La Liga.
BACA JUGA : Timnas Indonesia Kalah dari Irak: Pelajaran Berharga di Laga Berat
Sejarah Awal dan Fondasi Klub
Sevilla FC berdiri pada 25 Januari 1890, menjadikannya klub tertua di Spanyol yang secara resmi terdokumentasi. Klub ini didirikan oleh sekelompok imigran Inggris dan warga lokal yang terinspirasi oleh perkembangan sepak bola di Inggris kala itu.
Namun, pertandingan resmi pertama baru dimainkan pada tahun 1910, dan Sevilla FC kemudian menjadi bagian penting dari perkembangan sepak bola Andalusia. Dalam sejarah panjangnya, klub ini dikenal memiliki basis pendukung yang fanatik, terutama di kota Sevilla, yang juga menjadi rumah bagi rival abadinya, Real Betis.
Kedua klub ini membentuk salah satu rivalitas paling sengit di Spanyol, yaitu El Gran Derbi, yang selalu diwarnai atmosfer panas dan emosi tinggi — mencerminkan semangat khas Andalusia yang penuh gairah.
Awal Kiprah di La Liga
Sevilla bergabung dengan La Liga pada musim 1934–1935 dan langsung menunjukkan potensinya sebagai klub kuat di Spanyol selatan. Puncak kejayaan awal datang pada tahun 1946, ketika Sevilla FC berhasil menjadi juara La Liga untuk pertama kalinya.
Pada masa itu, Sevilla FC memiliki pemain-pemain berbakat seperti Campanal dan López, yang menjadi ikon sepak bola Spanyol. Namun, setelah meraih gelar tersebut, Sevilla FC sempat mengalami periode naik turun, termasuk terdegradasi beberapa kali ke Segunda División.
Meski begitu, semangat pantang menyerah dan dukungan luar biasa dari fans — yang dikenal dengan sebutan “Los Nervionenses” — membuat Sevilla selalu mampu bangkit kembali ke papan atas La Liga.
Gaya Bermain dan Identitas Andalusia
Salah satu hal yang membuat Sevilla FC istimewa adalah identitas bermainnya yang mencerminkan budaya Andalusia: penuh energi, menyerang, dan emosional.
1. Filosofi Sepak Bola Menyerang
Sevilla FC dikenal dengan gaya bermain cepat dan menekan. Mereka tidak hanya fokus bertahan, tetapi juga berani melancarkan serangan agresif dari sisi sayap. Filosofi ini dipertahankan di berbagai era pelatih, dari Juande Ramos, Unai Emery, hingga Julen Lopetegui.
2. Kekuatan di Kandang Sendiri – Ramón Sánchez Pizjuán
Stadion kebanggaan mereka, Ramón Sánchez Pizjuán, menjadi benteng yang sangat sulit ditaklukkan lawan. Atmosfernya yang penuh semangat dan dukungan fanatik dari publik lokal membuat Sevilla hampir selalu tampil luar biasa di kandang sendiri.
3. Mentalitas Andalusia
Pemain Sevilla dikenal memiliki mental baja. Mereka berjuang hingga menit akhir dan jarang menyerah, bahkan ketika menghadapi lawan yang di atas kertas lebih kuat. Hal ini menjadikan Sevilla salah satu tim yang paling tidak disukai oleh klub besar — karena selalu menyulitkan mereka di lapangan.
Masa Keemasan dan Kebangkitan Modern
Setelah periode sulit di akhir 1990-an, kebangkitan Sevilla dimulai pada awal 2000-an, ketika presiden José María del Nido dan direktur olahraga Monchi (Ramón Rodríguez Verdejo) mengubah arah klub.
1. Sistem Perekrutan Pemain yang Jenius
Monchi dikenal sebagai salah satu direktur olahraga terbaik di dunia. Ia membangun sistem scouting yang efisien, menemukan talenta muda berbakat dari seluruh dunia dengan harga murah, lalu menjualnya dengan nilai tinggi setelah berkembang.
Contoh sukses kebijakan ini termasuk:
- Dani Alves (dibeli murah, dijual ke Barcelona dengan rekor besar),
- Ivan Rakitić, Sergio Ramos, dan Jesús Navas, yang menjadi bintang dunia,
- serta Ever Banega dan Carlos Bacca, yang menjadi kunci sukses di era modern.
2. Era Juande Ramos dan Sukses di Eropa
Pada pertengahan 2000-an, di bawah pelatih Juande Ramos, Sevilla mencapai masa keemasan dengan memenangkan dua gelar Piala UEFA (2006, 2007) dan Piala Super Eropa.
Meski fokus di kompetisi Eropa, Sevilla tetap tampil stabil di La Liga, sering finis di posisi lima besar dan bahkan sempat bersaing untuk zona Liga Champions.
3. Dominasi di Liga Europa
Sevilla menorehkan sejarah luar biasa sebagai klub tersukses di Liga Europa, dengan 7 gelar juara (2006, 2007, 2014, 2015, 2016, 2020, dan 2023).
Kesuksesan ini menunjukkan bahwa meskipun mereka bukan klub terkaya, Sevilla memiliki mental juara dan konsistensi kompetitif yang luar biasa.
Rivalitas dan Konsistensi di La Liga
1. Rival Abadi: Real Betis
Rivalitas Sevilla dengan Real Betis bukan hanya soal pertandingan, tetapi juga kebanggaan kota Sevilla. Laga El Gran Derbi selalu menjadi salah satu pertandingan paling emosional di Spanyol, penuh gengsi dan semangat lokal yang tinggi.
2. Persaingan dengan Klub Elite
Meskipun jarang menjadi juara La Liga, Sevilla kerap menjadi pengganggu dominasi klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, dan Atlético Madrid. Mereka sering berhasil mencuri poin penting, bahkan menumbangkan raksasa-raksasa tersebut di momen krusial.
3. Stabilitas di Papan Atas
Dalam dua dekade terakhir, Sevilla hampir selalu finis di posisi lima besar La Liga. Konsistensi ini menjadikan mereka sebagai wakil Spanyol paling rutin di kompetisi Eropa selain tiga klub besar.
Struktur Klub dan Filosofi Sukses
Kesuksesan Sevilla tidak hanya karena pemain dan pelatih, tetapi juga karena struktur klub yang efisien. Klub ini memiliki filosofi manajemen modern berbasis sustainability — tidak bergantung pada dana besar, tetapi pada efisiensi, scouting cerdas, dan pembinaan pemain muda.
Akademi Sevilla Atlético telah melahirkan banyak pemain top seperti Sergio Ramos, Jesús Navas, dan Bryan Gil.
Selain itu, manajemen selalu memastikan keuangan klub tetap sehat tanpa kehilangan ambisi untuk bersaing di papan atas.
Tradisi Kompetitif Sevilla di La Liga
Sevilla dikenal sebagai klub yang tidak pernah menyerah. Mereka mungkin bukan tim terkaya, tetapi selalu mampu bersaing berkat mental juang, strategi yang matang, dan budaya kerja keras.
- Mental Juara: Setiap musim, mereka masuk sebagai kuda hitam tetapi sering menjadi pesaing nyata zona Liga Champions.
- Gaya Bermain Berani: Filosofi menyerang dan pressing tinggi membuat mereka menjadi tim yang menyenangkan untuk ditonton.
- Budaya Klub: Rasa kebanggaan terhadap identitas Andalusia menciptakan ikatan kuat antara tim dan pendukungnya.
Tradisi kompetitif ini menjadi salah satu alasan mengapa Sevilla terus menjadi contoh klub yang bisa sukses tanpa perlu anggaran besar.
Kesimpulan
Sevilla FC adalah simbol dari semangat, dedikasi, dan kecerdasan dalam dunia sepak bola modern. Klub ini menunjukkan bahwa dengan manajemen cerdas, filosofi kuat, dan semangat pantang menyerah, mereka bisa bersaing melawan raksasa-raksasa La Liga.
Dari sejarah panjang hingga keberhasilan di Eropa, Sevilla telah membuktikan diri sebagai klub yang konsisten, berkarakter, dan selalu kompetitif. Tradisi inilah yang membuat Sevilla tidak hanya disegani di Spanyol, tetapi juga dihormati di panggung sepak bola dunia.Dengan fondasi kuat dan semangat Andalusia yang membara, Sevilla akan terus menjadi kekuatan abadi dalam tradisi kompetitif La Liga Spanyol.