Leicester City: Dongeng Juara Premier League 2016

0 0
Read Time:4 Minute, 45 Second

Kickthegongaround.com – Kisah inspiratif Leicester City yang menaklukkan Premier League 2016, dari tim underdog hingga menjadi juara bersejarah di Inggris.

Pengantar

Dalam sejarah panjang sepak bola Inggris, tidak ada kisah yang lebih epik dan inspiratif dibandingkan Leicester City pada musim 2015/2016. Di saat klub-klub besar seperti Manchester United, Arsenal, dan Chelsea mendominasi Premier League selama puluhan tahun, Leicester datang dari bawah — tanpa status bintang, tanpa dana besar, dan tanpa prediksi siapa pun — untuk menulis dongeng nyata di dunia sepak bola modern.

Kemenangan mereka bukan hanya sebuah keajaiban olahraga, tetapi juga simbol harapan bahwa kerja keras, solidaritas, dan keyakinan bisa mengalahkan segala bentuk keterbatasan.


BACA JUGA : Atlético Madrid vs Union Saint-Gilloise 3-1: Bangkit di Liga Champions

Awal Mula Perjalanan Ajaib

Musim sebelumnya, Leicester City hampir terdegradasi dari Premier League. Mereka menyelesaikan musim 2014/2015 di posisi ke-14 setelah berjuang di papan bawah hampir sepanjang tahun. Manajer saat itu, Nigel Pearson, berhasil menyelamatkan tim dengan performa luar biasa di akhir musim. Namun, Pearson dipecat karena alasan non-teknis, dan klub menunjuk Claudio Ranieri, pelatih asal Italia yang sudah lama malang melintang di Eropa.

Penunjukan Ranieri sempat diragukan banyak pihak. Banyak pengamat menilai ia tidak cocok melatih tim kecil dan bahkan dijuluki “pelatih gagal”. Tapi justru di tangan Ranieri, Leicester menemukan identitas mereka — disiplin, efisien, dan penuh semangat.


Formasi dan Gaya Bermain yang Efektif

Ranieri menerapkan formasi 4-4-2 klasik dengan gaya permainan cepat dan sederhana. Mereka tidak berfokus pada penguasaan bola, melainkan pada efektivitas serangan balik. Dengan kecepatan pemain seperti Jamie Vardy dan Riyad Mahrez, Leicester City menjadi momok bagi tim-tim besar.

Ciri utama gaya bermain mereka:

  1. Serangan balik cepat – dari pertahanan langsung menuju lini depan.
  2. Kedisiplinan bertahan – di bawah kepemimpinan kapten Wes Morgan dan Robert Huth.
  3. Kreativitas dari sayap – Mahrez sebagai playmaker yang sering mencetak gol dan assist.
  4. Konsistensi kiper – Kasper Schmeichel tampil luar biasa di bawah mistar.

Kombinasi strategi ini menghasilkan efisiensi luar biasa. Leicester mungkin tidak mendominasi statistik penguasaan bola, tetapi mereka memenangkan pertandingan dengan disiplin dan kerja sama yang solid.


Pemain Kunci dalam Perjalanan Juara

1. Jamie Vardy – Sang Penyerang dari Liga Non-Profesional

Vardy adalah simbol nyata perjuangan. Sebelum bergabung dengan Leicester City, ia bermain di liga amatir Inggris. Musim 2015/2016 menjadi momen kebangkitannya — mencetak 24 gol dan mencatat rekor mencetak gol dalam 11 pertandingan berturut-turut, mengalahkan rekor Ruud van Nistelrooy.

2. Riyad Mahrez – Permata dari Aljazair

Mahrez, yang dibeli hanya dengan harga sekitar £400 ribu dari Le Havre, menjadi Pemain Terbaik PFA 2016. Dengan 17 gol dan 11 assist, ia membawa kreativitas dan magis di setiap pertandingan.

3. N’Golo Kanté – Mesin di Lini Tengah

Kanté, dibeli dari Caen dengan harga murah, menjadi jantung tim. Kemampuannya merebut bola dan menutup ruang menjadikannya pemain tak tergantikan. Setelah musim itu, ia pindah ke Chelsea dan terus bersinar di level dunia.

4. Kasper Schmeichel & Wes Morgan – Benteng Kokoh

Schmeichel, putra legenda Manchester United Peter Schmeichel, tampil gemilang di bawah mistar, sedangkan Morgan menjadi pemimpin sejati di lapangan. Mereka memastikan pertahanan Leicester menjadi salah satu yang terbaik di liga.


Momen-Momen Penting Menuju Gelar

Kemenangan atas Manchester City (3-1)

Pada Februari 2016, Leicester City mengejutkan dunia dengan mengalahkan Manchester City di Etihad Stadium. Hasil ini membuat banyak pihak mulai percaya bahwa mereka bukan sekadar “kejutan sementara”.

Gol Spektakuler Jamie Vardy ke Gawang Liverpool

Salah satu momen ikonik musim itu adalah saat Vardy mencetak gol jarak jauh ke gawang Liverpool — tembakan voli yang memperlihatkan kepercayaan diri tinggi seorang striker yang sedang berada di puncak performa.

Chelsea vs Tottenham: Malam Penentu

Leicester City memastikan gelar juara tanpa bermain, setelah laga Chelsea vs Tottenham berakhir imbang 2-2 di Stamford Bridge. Hasil itu membuat poin Leicester tidak lagi terkejar.
Para pemain merayakan kemenangan di rumah Vardy, dalam momen yang penuh emosi dan spontan — adegan yang kini menjadi legenda Premier League.


Statistik Kemenangan Leicester City

  • Main: 38 pertandingan
  • Menang: 23
  • Seri: 12
  • Kalah: 3
  • Gol: 68 dicetak, 36 kebobolan
  • Total poin: 81

Dominasi mereka bukan karena jumlah gol terbanyak, tetapi karena konsistensi dan efisiensi. Leicester hanya kalah tiga kali sepanjang musim — catatan luar biasa untuk tim yang musim sebelumnya nyaris terdegradasi.


Dampak Sosial dan Ekonomi

Kemenangan Leicester tidak hanya menggetarkan dunia sepak bola, tetapi juga berdampak besar bagi kota kecil tersebut. Penjualan merchandise meningkat drastis, pariwisata melonjak, dan stadion King Power menjadi destinasi impian bagi para penggemar sepak bola.

Kisah mereka juga menginspirasi banyak orang di luar olahraga — bahwa dalam hidup, tidak ada yang mustahil jika kita memiliki keyakinan dan kerja keras.


Reaksi Dunia Sepak Bola

Banyak pelatih, pemain, dan legenda sepak bola memberikan pujian. Bahkan Sir Alex Ferguson menyebut Leicester sebagai “kisah terindah dalam sejarah Premier League”. Claudio Ranieri yang sebelumnya diremehkan, kini dipuji sebagai sosok yang rendah hati dan penuh inspirasi.

Kemenangan Leicester menjadi pengingat bahwa sepak bola masih memiliki sisi romantis — di mana tim kecil dengan semangat besar bisa mengalahkan klub-klub dengan kekuatan finansial raksasa.


Setelah Gelar Juara

Setelah musim ajaib itu, Leicester sempat mengalami pasang surut. Ranieri dipecat pada 2017 setelah performa menurun, namun warisan kejayaan 2016 tidak pernah hilang. Mereka kembali ke kompetisi Eropa, dan kisah mereka menjadi bahan film dokumenter serta inspirasi buku di seluruh dunia.

Beberapa pemain kunci seperti Vardy tetap bertahan, menjaga semangat dan nilai perjuangan Leicester City.


Kesimpulan

Leicester City 2016 bukan hanya kisah tentang sepak bola — ini adalah kisah tentang keyakinan, kerja keras, dan keberanian melawan semua prediksi. Dengan skuad yang sederhana dan pelatih yang diremehkan, mereka membuktikan bahwa keajaiban masih mungkin terjadi dalam dunia yang didominasi uang dan kekuasaan.Musim itu akan selamanya diingat sebagai dongeng modern Premier League, di mana tim kecil dari kota kecil menaklukkan dunia — membuktikan bahwa dalam sepak bola, seperti dalam hidup, “Nothing is impossible.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Mungkin Anda Menyukai

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22