Kickthegongaround.com – Erik ten Hag membuka era barunya bersama Leverkusen dengan kekalahan 1‑2 dari Hoffenheim. Peluang besar dan tantangan tim pasca-overhaul skuad kini menjadi fokus utama.
1. Era Baru Dimulai
Pada akhir Mei 2025, Erik ten Hag ditunjuk sebagai pelatih baru Bayer Leverkusen, menggantikan Xabi Alonso — arsitek gelar Bundesliga dan DFB-Pokal tanpa kekalahan musim sebelumnya. Dengan rekam jejak impresif di Ajax dan pengalaman di Manchester United, Ten Hag diharapkan membawa filosofi dominan dan membangun generasi baru juara Bundesliga.
2. Menjaga Warisan Tanpa Alonso
Leverkusen mulai menghadapi tantangan besar karena melepas beberapa pilar tim seperti Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, Jonathan Tah, dan Granit Xhaka. Ten Hag mengakui besarnya tugas ini, namun menegaskan bahwa musim baru ini menandai dimulainya era baru dengan komitmen untuk mengintegrasikan budaya klub yang matang dengan pemain baru.
3. Debut Resmi: Kekalahan 1-2 dari Hoffenheim
Dalam pertandingan Bundesliga pertama Ten Hag sebagai pelatih, Leverkusen takluk 1‑2 dari Hoffenheim di kandang sendiri. Tim sempat unggul cepat lewat gol Jarell Qansah (menit ke-6), tetapi kebobolan dari Fisnik Asllani (25’) dan Tim Lemperle (52’) membalikkan keadaan.
Ten Hag mengakui ketidakefektifan lini depan dan kurangnya konsentrasi di beberapa momen krusial. Meski demikian, ia memuji semangat juang tim dan menyerukan kesabaran sembari terus memperbaiki performa.
4. Tantangan Besar Menanti
Kekalahan ini mencerminkan betapa sulitnya transisi pasca-Alonso. Ten Hag bekerja dengan skuad baru yang terdiri dari perpaduan pengalaman dan potensi muda — ini membutuhkan waktu adaptasi dan pembentukan identitas permainan baru.
Namun, debut ini juga memberi gambaran bahwa pertahanan Leverkusen tetap solid; tantangan sebenarnya ada dalam mencetak gol dan memanfaatkan peluang. Ten Hag menyebut pembenahan lini serang sebagai prioritas utama.
5. Proyeksi Musim ini
Musim 2025–26 ini penting bagi Leverkusen untuk mempertahankan ekspektasi tinggi sebagai pesaing gelar, terutama dengan Bayern Munich kembali memperkuat dominasi mereka di Bundesliga.
Ten Hag perlu membangun ulang tim dengan pendekatan yang lebih matang, menghubungkan filosofi menyerang dengan pertahanan yang solid, serta memperkuat chemistry baru antar pemain. Ini adalah fase penting untuk menyetarakan dinamika tim dengan ambisi besar.
6. Kesimpulan
Debut Bundesliga Erik ten Hag bersama Bayer Leverkusen berakhir mengecewakan dengan kekalahan 1-2 dari Hoffenheim. Meski demikian, skema tim bertahan baik, lapisan semangat masih tinggi, dan peluang pengembangan terbuka lebar. Kini, tugas Ten Hag adalah menyelaraskan visi, mengoptimalkan pemain baru, dan menghadapi persaingan Bundesliga dengan strategi baru yang matang.