Kickthegongaround.com – Pertandingan sengit antara AC Milan dan AS Roma berakhir 1-0, dengan gol dan penalti krusial yang menentukan hasil.
Pengantar
Pada tanggal 3 November 2025, AC Milan menjamu AS Roma di San Siro dalam lanjutan kompetisi Serie A yang mempertemukan dua tim papan atas. Pertandingan ini menjadi titik penting bagi kedua tim — Milan yang tengah mengejar konsistensi dan Roma yang berusaha mempertahankan posisi atas klasemen. Hasilnya, Milan membawa pulang kemenangan tipis 1-0, berkat gol tunggal dan penyelamatan penalti yang sangat krusial.
BACA JUGA : Update Rekor Pencetak Gol Sepak Bola Saat Ini: Siapa yang Teratas?
Latar Belakang dan Kondisi Sebelum Laga
AC Milan
Rossoneri memasuki laga ini dengan tekanan tinggi agar tidak tertinggal dari pesaing di zona Scudetto. Mereka mengandalkan pelatih Massimiliano Allegri untuk menerapkan strategi yang mampu menembus pertahanan lawan dan memanfaatkan momen kontra-serangan. Milan telah menunjukkan kemajuan dalam beberapa pekan terakhir namun masih perlu mempertajam penyelesaian akhir.
AS Roma
Roma, di bawah arahan Gian Piero Gasperini, datang dengan posisi yang cukup bagus di klasemen dan ambisi untuk naik ke puncak. Namun, timnasenti mereka menghadapi tantangan bahwa pertandingan menjamu Milan di San Siro selalu berat, dan mereka harus menggabungkan kontrol permainan dengan efektivitas tinggi.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama – Roma Menguasai Awal, Milan Memasukkan Gol
Roma memulai pertandingan dengan cukup agresif dan mendominasi penguasaan bola di awal. Mereka memiliki beberapa peluang bagus, namun belum mampu memecah kebuntuan.
Kemudian, pada menit 39, AC Milan mendapatkan buah dari serangan balik yang cepat: winger Rafael Leão merangsek ke sayap dan mengirim umpan silang akurat ke Strahinja Pavlović yang berdiri bebas dan tinggal menyundul ke gawang. Gol ini mengubah momentum dan memberi Milan keunggulan sebelum turun minum.
Babak Kedua – Tekanan Roma dan Penalti Krusial
Memasuki babak kedua, Roma semakin meningkatkan intensitas. Mereka terus menyerang dan memaksa AC Milan bertahan. AC Milan pun mulai meredam serangan lawan dan sesekali mengancam lewat serangan balik.
Momen paling dramatis terjadi jelang akhir pertandingan ketika Roma diberikan penalti setelah tembakan bebas mereka membentur tangan pemain AC Milan di dinding pertahanan. Namun, kiper Milan Mike Maignan melakukan penyelamatan gemilang hingga menepis eksekusi penalti oleh Paulo Dybala — yang sekaligus mematahkan rekor penalti sempurnanya untuk Roma.
AC Milan menjaga keunggulan hingga peluit akhir berbunyi, membawa pulang tiga poin yang sangat berharga.
Analisis Taktik
Pendekatan Milan
Allegri memilih formasi yang lebih pragmatis — AC Milan bermain tidak mencari dominasi penuh penguasaan bola, melainkan menunggu kesempatan untuk mengintersep dan melakukan serangan balik cepat. Statistik menunjukkan Milan memiliki penguasaan bola rendah namun xG cukup tinggi sebagai indikasi efektivitas serangan.
Pavlović, yang banyak dikritik sebelumnya, menunjukkan peningkatan signifikan dan berkontribusi langsung dengan golnya. Leão kembali menjadi penghubung serangan dan menjadi ancaman utama lawan.
Pendekatan Roma
Gasperini menginstruksikan Roma bermain dominan secara teknis dan menguasai bola, dengan harapan bisa membuka pertahanan Milan melalui kombinasi dan pergerakan kreatif. Namun, penyelesaian akhir yang buruk dan momen penting yang hilang — seperti penalti — membuat mereka gagal mendapatkan poin.
Pemain Kunci
- Strahinja Pavlović — Gol krusial dan peningkatan performa secara keseluruhan.
- Rafael Leão — Asistnya menjadi kunci dalam gol Milan, dan ia terus menjadi penghubung lini serang.
- Mike Maignan — Penyelamatan penalti di momen krusial membuatnya pantas disebut pahlawan malam itu.
- Paulo Dybala — Walaupun klubnya mendominasi, kegagalan penalti dan dugaan cedera menjadi catatan buruk bagi Roma.
Dampak Hasil dan Implikasi
Untuk Milan
Kemenangan ini sangat penting karena membawa Milan semakin mendekat ke puncak klasemen dan memperkuat ambisi mereka untuk gelar juara. Momentum positif ini bisa menjadi landasan untuk seri-berikutnya.
Untuk Roma
Kekalahan ini menjadi pukulan karena ditekan dalam laga yang seharusnya bisa mereka maksimalkan. Momen penalti yang gagal dieksekusi dan cedera Dybala memberi efek negatif — mental, fisik, dan klasemen.
Secara Klasemen
Dengan kemenangan ini, Milan naik ke posisi yang lebih baik dan mengancam tim-tim rival. Roma harus segera bangkit agar tidak tertinggal dalam perebutan zona juara.
Cerita Tambahan dan Fakta Menarik
- Gol pada menit ke-39 menandai bahwa Milan mampu mencetak gol di era penting sebelum turun minum — sering kali momen krusial.
- Penalti yang gagal oleh Dybala secara psikologis bisa berdampak ke percaya diri tim dan pemain.
- Statistik menunjukkan Milan sering meraih kemenangan dengan penguasaan bola yang lebih sedikit namun efisien dalam serangan — sebuah ciri khas Allegri.
Kesimpulan
Pertandingan antara Milan dan Roma (3 November 2025) adalah contoh sempurna dari pertandingan sepakbola elite: strategi cerdas, momen kunci, dan mentalitas tinggi. Milan berhasil meraih tiga poin penting melalui gol dari Pavlović dan penyelamatan luar biasa Maignan, sementara Roma harus menghadapi kenyataan bahwa dominasi bola tanpa efektivitas tidak cukup untuk menang.
Bagi Milan, hasil ini memperkuat keyakinan mereka dan memberi dorongan menuju persaingan juara. Bagi Roma, ini menjadi panggilan bangkit agar tidak kehilangan momentum. Pertandingan ini tidak hanya tentang siapa memenangkan tiga poin, tetapi bagaimana performa, keberanian, dan kualitas psikologis menentukan hasil.

