kickthegongaround.com – Pada 19 Agustus 2025, Jose Mourinho, pelatih legendaris asal Portugal, kembali menegaskan ambisinya untuk melatih tim nasional Portugal di Piala Dunia 2026, menyebutnya sebagai “takdir” dalam kariernya. Meski saat ini fokus pada Fenerbahce di Süper Lig Turki, Jose Mourinho tidak menutup peluang untuk menangani tim nasional lain seperti Inggris atau Italia di masa depan. Pernyataannya kepada Sporty Net memicu spekulasi tentang kepindahannya dari klub ke level internasional. Artikel ini mengulas ambisi Jose Mourinho, prioritasnya untuk Portugal, peluang melatih tim lain, dan komitmennya di Fenerbahce, per 20 Agustus 2025.
Ambisi Jose Mourinho untuk Timnas Portugal
Jose Mourinho telah lama menyimpan hasrat untuk melatih tim nasional Portugal, negaranya sendiri. Dalam wawancara dengan Sporty Net, ia menyatakan, “Takdir saya adalah tampil di Piala Dunia bersama Portugal.” Ia menegaskan bahwa karier internasionalnya harus dimulai dengan Portugal, mengingat ia meninggalkan negara itu pada 2004 setelah memenangkan Liga Champions bersama FC Porto. Menurut ESPN, Jose Mourinho pernah menolak tawaran melatih Portugal sebanyak dua kali, termasuk pada 2023 saat ia memilih bertahan di AS Roma, sebuah keputusan yang kini ia akui sebagai “kesalahan emosional.”
Spekulasi tentang Jose Mourinho sebagai pelatih Portugal semakin menguat setelah laporan dari portugoal.net. Presiden baru Federasi Sepak Bola Portugal (FPF), Pedro Proença, dilaporkan sangat ingin menunjuk Jose Mourinho sebagai pengganti Roberto Martinez, yang kontraknya berakhir pada 2026. Meski Martinez membawa Portugal memenangkan Nations League 2025, kritik terhadap strateginya yang konservatif memicu diskusi tentang perubahan kepemimpinan. Jose Mourinho, dengan 26 trofi utama, termasuk dua gelar Liga Champions, dianggap sebagai kandidat ideal untuk membawa Portugal ke puncak di Piala Dunia 2026.
Peluang Melatih Tim Nasional Lain
Meski menjadikan Portugal sebagai prioritas, Jose Mourinho membuka peluang untuk melatih tim nasional lain setelahnya, dengan syarat ada “koneksi personal.” Ia menyebut tiga negara potensial: Brasil, karena ikatan sejarah dengan Portugal; Inggris, yang ia anggap sebagai “rumah” setelah sukses bersama Chelsea dan Manchester United; serta Italia, tempat ia memenangkan treble bersama Inter Milan pada 2010. “Saya profesional, tetapi saya hanya akan melatih tim yang memiliki hubungan khusus dengan saya,” ujar Jose Mourinho, seperti dikutip World Soccer Talk.
Peluang Jose Mourinho melatih Inggris mendapat sorotan khusus. The Athletic mencatat bahwa Federasi Sepak Bola Inggris (FA) pernah mempertimbangkan Jose Mourinho sebagai pengganti Gareth Southgate, meski gaya kepelatihannya dianggap kurang cocok dengan visi FA. Sementara itu, spekulasi tentang Brasil muncul pada 2023, tetapi Jose Mourinho menegaskan bahwa ia tidak pernah mempertimbangkan tawaran tersebut, memprioritaskan Portugal sebagai langkah pertama di level internasional.
Fokus Jose Mourinho di Fenerbahce
Saat ini, Jose Mourinho tetap berkomitmen pada Fenerbahce, klub Turki yang ia latih sejak musim panas 2024. Fenerbahce, yang finis sebagai runner-up Süper Lig musim lalu, sedang berjuang untuk lolos ke fase grup Liga Champions 2025/2026. Menurut ESPN, Jose Mourinho berhasil membawa Fenerbahce mengalahkan PSV Eindhoven di babak kualifikasi ketiga dengan skor agregat 3-2, dan kini menghadapi Benfica di babak play-off. Keberhasilan ini menunjukkan dedikasi Jose Mourinho untuk membawa Fenerbahce bersaing di level Eropa, meski kontraknya hanya tersisa satu tahun hingga 2026.
Namun, Jose Mourinho juga menghadapi tantangan di Turki. Ia kerap mengkritik wasit Süper Lig, mengklaim bahwa rival Fenerbahce, Galatasaray, mendapat perlakuan istimewa. Pernyataannya setelah kekalahan 2-1 dari Galatasaray pada April 2025, termasuk insiden kontroversial di mana ia mencengkeram hidung pelatih Galatasaray Okan Buruk, memicu kontroversi. Meski demikian, presiden Fenerbahce, Ali Koç, menegaskan dukungannya agar Jose Mourinho bertahan hingga musim depan, seperti dilaporkan ESPN.
Spekulasi dan Tantangan Kontrak
Wacana tentang Jose Mourinho melatih Portugal menghadapi hambatan kontrak. Baik Jose Mourinho di Fenerbahce maupun Roberto Martinez di timnas Portugal memiliki kontrak hingga musim panas 2026. Menurut Tribun.com, FPF dilaporkan mempertimbangkan untuk membayar klausul pelepasan Jose Mourinho untuk mengamankan jasanya sebelum kualifikasi Piala Dunia 2026, yang dimulai dengan laga melawan Armenia dan Hungaria pada September 2025. Laporan ini menyebutkan bahwa FPF melihat Jose Mourinho sebagai figur ideal untuk memimpin Cristiano Ronaldo di turnamen terakhirnya.
Namun, Jose Mourinho menegaskan loyalitasnya kepada Fenerbahce, menyangkal rumor pertemuan dengan FPF pada Mei 2025. “Saya orang yang setia. Saya hanya bertemu klub lain setelah memberi tahu Fenerbahce,” katanya, merujuk pada pertemuan dengan klub tak disebutkan pada Januari 2025. Meski begitu, klausul dalam kontraknya memungkinkan kepergian untuk melatih Portugal, seperti dicatat di Reddit (@FenerbahceSK), memperkuat spekulasi bahwa kepindahan ke timnas semakin dekat.
Implikasi untuk Piala Dunia 2026
Ambisi Jose Mourinho untuk melatih Portugal di Piala Dunia 2026 memiliki implikasi besar, terutama dengan potensi reuni bersama Cristiano Ronaldo. World Soccer Talk menyoroti bahwa Jose Mourinho, yang pernah melatih Ronaldo di Real Madrid, dianggap mampu mengelola dinamika skuad Portugal menjelang turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Dengan pengalaman memenangkan trofi di empat negara dan tiga kompetisi UEFA, Jose Mourinho bisa membawa pendekatan taktis yang dibutuhkan untuk mengakhiri paceklik gelar Piala Dunia Portugal.
Di sisi lain, fokus Jose Mourinho pada Fenerbahce menunjukkan profesionalismenya dalam menyelesaikan tugas klub sebelum beralih ke panggung internasional. Dengan Portugal sebagai prioritas utama, Jose Mourinho berpotensi mencatatkan sejarah baru di kariernya, sekaligus meningkatkan daya saing sepak bola Portugal di kancah global.