Kickthegongaround.com – Liverpool menang 2-1 atas Southampton di EFL Cup lewat gol Isak & Ekitike, meski berakhir dengan kartu merah. Simak selengkapnya disini.
Pendahuluan
Pertandingan EFL Cup atau yang biasa disebut Carabao Cup mempertemukan Liverpool vs Southampton di Anfield, babak ketiga kompetisi musim 2025/26. Liverpool, sebagai klub elite dari Premier League, dianggap favorit kuat. Namun meskipun demikian, Southampton datang bukan tanpa ambisi.
Laga ini menarik karena sejumlah aspek: debut pemain baru, peluang rotasi skuad, tekanan untuk mempertahankan rekor kemenangan, serta momen penting yang akhirnya menentukan hasil. Dalam artikel ini kita akan kupas tuntas jalannya pertandingan, pemain kunci, momen penentu, dan makna kemenangan bagi Liverpool maupun Southampton.
BACA JUGA : Atlético Madrid vs Rayo Vallecano : Duel Kritis Pekan 6 La Liga
Latar Belakang & Preview Pertandingan
Liverpool memulai musim dengan performa luar biasa, memuncaki klasemen Liga Inggris, dan ingin melanjutkan tren positif di EFL Cup.
Southampton saat ini berada di Championship (divisi di bawah Premier League), dan berada di posisi yang kurang stabil.
Pertemuan dalam kerangka EFL Cup ini memberi kesempatan bagi Liverpool untuk merotasi pemain yang kurang mendapat waktu bermain, sekaligus mempertahankan momentum kemenangan. Banyak prediksi menyebut laga ini akan ketat dan berakhir dengan skor tipis.
Liverpool memiliki catatan sejarah yang kuat di kompetisi ini, dan sering dianggap tim yang paling sukses dalam EFL Cup di kalangan klub Inggris.
Southampton, sementara itu, meski bukan favorit, pernah membuat kejutan di putaran ketiga dalam beberapa musim sebelumnya.
Dalam preview pertandingan, banyak media memperkirakan Liverpool akan mendominasi, tapi Southampton bisa memanfaatkan kesalahan lawan lewat situasi transisi atau counter attack.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama
Liver pool berhasil membuka keunggulan menjelang akhir babak pertama. Gol pertama dicetak oleh Alexander Isak, yang mendapat bantuan dari Federico Chiesa setelah memanfaatkan kesalahan kiper Southampton.
Sebelum gol itu, Southampton punya peluang — terutama lewat Adam Armstrong yang sempat melihat bola menghantam mistar gawang. Skor 1-0 bertahan hingga jeda, dan Liverpool memimpin dengan tipis.
Babak Kedua
Southampton berusaha bangkit dan berhasil menyamakan kedudukan lewat gol dari Shea Charles di menit 76, memanfaatkan kesalahan dari lini tengah Liver pool (khususnya dari Wataru Endo).
Namun menjelang menit akhir pertandingan, Liverpool kembali unggul. Hugo Ekitike, yang masuk sebagai pemain pengganti, mencetak gol penentu di menit 85 dengan assist dari Chiesa.
Sayangnya bagi Liver pool, momen euforia Ekitike justru berujung negatif: ia menerima kartu kuning kedua karena melepas kausnya sebagai bentuk selebrasi, dan akhirnya diusir keluar lapangan.
Meski bermain dengan 10 orang di sisa waktu, Liver pool berhasil mempertahankan keunggulan dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.
Pemain Kunci & Momen Penentu
- Alexander Isak: Gol pertamanya untuk Liver pool di kompetisi ini sangat penting karena memberi momentum untuk klub.
- Federico Chiesa: Berperan besar dalam dua assist (untuk Isak dan Ekitike). Penampilan kreatifnya di lapangan menunjukkan bahwa dia bisa memberikan kontribusi ketika diberi kesempatan bermain.
- Hugo Ekitike: Pahlawan melalui gol kemenangan, namun juga menjadi sorotan karena kartu merahnya, yang bisa menjadi masalah di laga-laga berikutnya.
- Wataru Endo: Kesalahan lini tengahnya sempat berkontribusi pada gol penyama Southampton.
- Shea Charles: Golnya untuk Southampton menjadi bukti bahwa tim tamu tidak datang tanpa ancaman.
Momen penalti atau kesalahan individu menjadi titik balik di laga ini, serta bagaimana Liverpool mampu bertahan meski bermain dengan jumlah pemain yang berkurang.
Dampak dan Implikasi Kemenangan
Untuk Liverpool
Kemenangan ini meloloskan Liverpool ke putaran ke-4 EFL Cup. Menang meski harus kehilangan pemain (red card) memperlihatkan karakter tim yang tangguh dalam tekanan.
Namun, kartu merah Ekitike dapat berdampak di laga-laga berikutnya, terutama kalau suspensinya juga berlaku di kompetisi liga. Kemenangan ini juga menjaga rekor tak terkalahkan mereka musim ini di semua kompetisi.
Untuk Southampton
Meskipun kalah, mereka menunjukkan bahwa mereka mampu memberikan perlawanan dan mencetak gol.
Namun, harus menghadapi fakta bahwa bermain di kandang lawan di kompetisi seperti ini sulit terutama jika lawan memiliki kualitas lebih tinggi.
Kekalahan ini bukan akhir dari perjalanan mereka, tetapi sinyal bahwa mereka perlu lebih konsisten di level yang lebih tinggi.
Strategi & Analisis Taktik
- Liverpool melakukan rotasi skuad — memberi kesempatan kepada pemain yang lebih jarang bermain.
- Tekanan dan serangan sayap menjadi metode Liverpool untuk mencuri celah di pertahanan Southampton, terutama lewat kreativitas Chiesa, yang mampu menciptakan peluang.
- Southampton mengandalkan transisi cepat dan kesalahan lawan untuk mencoba mencuri gol, yang berhasil satu kali lewat Charles.
- Bertahan rapat dan menjaga bentuk defensif menjadi tantangan ketika mereka tertinggal.
- Manajemen waktu dan mentalitas bertahan menjadi penting ketika Liverpool harus meredam serangan dalam posisi dengan jumlah pemain berkurang.
Kesimpulan
Pertandingan Liverpool vs Southampton di EFL Cup musim 2025/26 tidak hanya menjadi laga biasa. Kemenangan 2-1 lewat gol Isak dan Ekitike — meskipun diwarnai kartu merah — menunjukkan bahwa Liverpool memiliki kedalaman, karakter, dan kemampuan untuk menang dalam situasi sulit. Southampton, meski kalah, tidak menyerah dan memberi perlawanan yang wajar.
Bagi Liverpool, ini bukan sekadar kemenangan, tapi juga pengingat bahwa mereka harus menjaga keseimbangan antara ambisi ganda (liga + piala). Bagi Southampton, ada pelajaran berharga: bahkan tim besar dapat dibuat kelimpungan lewat tekanan dan transisi cepat jika kesalahan muncul.